Anak- anak
kurus kehilangan Bapa
Para
tentara yang angkat senjata kehilangan pendoa
Dunia
kehilangan teduhnya
Kau pulang
kepada Bapa
Akh,
Aku tak
punya dupa yang wangi malam ini
Tapi kau
rumahnya pemakluman
Dan tentu
kau maklum bahwa asap yang mengepul di kamarku
Dalam
mendoakan kepulanganmu bukan asap dupa atau ratus tapi samsu sebungkus
Bersama
asap putih yang membumbung ini, aku menitip doa
Doa
keselamatan bagi perjalanan jauhmu kali ini
Satu kali
Bapa Kami dan berkali- kali Salam Maria
Aku tutup
dengan Kemuliaan
Aku kenang
senyum sederhanamu yang biar sederhana tapi selalu ada
Dan saat
ini mungkin kau juga senyum sendiri
Melihat
umatmu yang satu ini merenungkan karyamu di sudut kamarnya
Sesekali
diseruputnya kopi hitam, sehitam duka kehilangan ini
Kubayangkan
kembali beberapa detik temu pandang kita
Beberapa
detik yang penuh rahmat dan syukur
Berkat-
berkatmu bagi anak- anak kecil dan miskin
Doa- doamu
bagi yang disingkirkan dari masyarakat
Kini kau
tempuh perjalanan jauh dan sunyi menuju keabadian
Karyamu
tertinggal dalam kenang
Satu
helaan napas Panjang
Sebelum
kata “Amin” pada Salam Maria Terakhir
Satu
Helaan napas Panjang
Sebelum
kata “Amin” pada Kemuliaan terakhir
Asap
terakhir membumbung membawa doa paling ikhlas
Dan
sebatang terakhir, aku letakkan di asbak…
Doa
yang baik bagimu, Francesco
22
April 2025
Asu Gunung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar