Sebelum cahaya pertama menyapa
sudah kita kemasi semua
segala kenangan dan rasa
tanpa tertinggal satu juga
Langkah kita tak lagi ringan
terlalu banyak kenangan yang kita panggul
terlampau banyak ingatan yang kita jinjing
Perlahan kita menuruni kesunyian
kita pungut tapak- tapak
jejak- jejak ranting cemara
yang patah dan putus
yang lepas dan terampas
Bayang- bayang tawa kita menghantu
merasuki celah- celah imaji
kita saling berbagi kisah
kita tikam waktu sampai sekarat
Sejenak kita berhenti
kita dengarkan bisik- bisik ilalang
bercerita tentang masa yang masyur
sebelum kita pernah ada
bahkan sebelum Lawe
sebelum Sora
Sebelum Nambi atau Mada
Kita renungkan dongeng bunga- bunga Edelweis
Yang lebih suci dari Galahad
lebih tragis dari Tristan dan Iseult
Perlahan kita menuruni kesunyian
kita pungut tapak- tapak
jejak- jejak ranting cemara
yang patah dan putus
yang lepas dan terampas
Dan angin gunung memaksa kita
sampai pada salam pamungkas
kau songsong mentari muda
aku meninabobokan aruna...
Bekasi, 3 Desember 2025
Asu Gunung

Tidak ada komentar:
Posting Komentar