Beringin Presiden Pertama

Kawan

Semoga belum sirna dalam ingatanmu

Tentang sebatang pohon besar

Yang tua, lelah dan masyur…

 

Semoga belum kikis dari ingatmu

Kita pernah menyeruput kopi dan teh

Kadang kau dengan susu macan

Dari cawan yang sama

Membuat pipi merah meruam

Kita lepas liarkan pikir

Membuka lebar pintu kata- kata

 

Kawan

Burung- burung kecil di pohon itu

Tentu menjadi burung paling cerdas

Setelah setiap pagi mereka mencuri dengar diskusi kita

Tentang Sartre

Tentang Nietzsche

Tentang Lacan

Juga Marx dan kawanannya

 

Juga tupai-tupai yang lari- lari itu

Yang tentu berwarna cokelat itu

Pastilah tupai- tupai yang paling akademis

Cobalah dengarkan

Mereka berbincang- bincang

Tentang Driyarkara

Tentang Pramoedya

Tentang Motinggo

Tentang Descartes

Juga tentang Faust-nya Goethe

 

Sedangkan pohon yang tua itu

Yang dulu kita dupai dengan asap rokok kita

Niscaya adalah pohon paling bijak

Ia saksi kisah para cendekia

 

Dan aku…

Kita…

Hanya selalu rindu

Berada di bawahya

Tak usah berkata-kata…

Bekasi, 5 Januari 2020

                                                                                                                                   Asu Gunung

Komentar

Postingan Populer