Kopi di cangkirku dingin
tulangku menggigil dan hatiku meringkuk
rasamu sepahit kopiku
dan aku...
tetap masih ingin mencecap...
(Asu Gunung)
Kandang bagi anak- anak kata. Selamat berkunjung di Kandang Waung yang merumahkan tulisan- tulisan Asu Gunung (domenicosavioega).
Kopi di cangkirku dingin
tulangku menggigil dan hatiku meringkuk
rasamu sepahit kopiku
dan aku...
tetap masih ingin mencecap...
(Asu Gunung)
Hey, apakah kau sedang merasakan rindu?
Berbahagialah...
Itu adalah hadiah terindah yang diberikan jarak dan waktu...
(Asu Gunung)
Kenapa tawamu memejamkan mata?
Oh, ada cerita panjang
yang kau sembunyikan di matamu ya?
Semoga buka luka...
Asu Gunung
Baru terjaga dari lelap yang dalam
Ia pakai celana dan baju seragam kesayangan
Cuci muka lalu bergegas ke sekolah
Ia berharap bertemu bapak gurunya
Setelah libur terlampau Panjang
Dalam pisah, hanya bertemu dalam angan
Dilambungkan angin
Puisi pagi yang kecil bergegas
Kata- kata dipercepat
Dikayuhnya bait demi bait
Sampai di kelas…
Sudah sepi…
Nampaknya ia terlambat kembali
Tinggal foto bapak guru di depan papan tulis
Dengan bunga rinonce…
Nb:
Selamat beristirahat kekal, bapak guru Puisiku “Joko Pinurbo”
Bekasi, 29 April 2024
Asu Gunung
Kabar buruk hari ini bukan tentang mendung yang menutupi merah langit senja
Bukan pula tentang burung- burung punai yang resah di antara
dahan- dahan basah
Pagi ini langkah- langkah kaki tetap terayun ramai di jalan-
jalan
Tetapi ada yang hilang…
Belum terhapus tanda tanya besar pada kubur Munir…
Masih ditanya dimana- bagaimana Wiji?
Belum terjawab tuntutan ayah- bunda mahasiswa
Yang anaknya punya dada berlobang sebiji pelor…
Belum lama kita rayakan pesta kemenangan
Kita berdiri di atas gedung rakyat di Senayan…
Kini hukum dan tata kita yang dikangkangi…
Ditarik paksa ke tempat bayang- bayang…
Kabar buruk hari ini… Demokrasi menjadi dinasti
Kabar buruk hari ini, Mentari masih terbit pagi hari
Kabar buruk hari ini, semua terjadi seakan tak pernah jadi…
Bekasi,
20 Februari 2024
Asu
Gunung
Dalam hina
Ibunda menitiskan hamba
tanpa dosa hamba, ibunda...
ke dalam kekosongan
Ibunda menitipkan hamba
hanyut dalam dinginnya tirta lepen ageng
Ananda jauh dari pepuja
erat dengan pepuji
nir mas picis bebranan
Ibunda...
Ananda merindu
peluk dan kasih serta cinta
yang selama ini engkau nihilkan
Ibunda...
Ananda telah hanyut menuju hilir sudra
kini mengayuh menyeberang kasta
Puteramu ini, Karna...
Menyampaikan bakti ananda
aku dupai salira
Ibunda,
sirnakan dukamu
walau ini hari yang celaka
Ibuku, Ibundalah...
harus rela menyaksi tatap netra
perang tanding dwi putera
Ibunda...
Sungguh celaka
ananda tak berdaya
Ibunda...
Ini bakti hamba...
Kupersembahkan mukti Janaka
jadikan pelipur lara- duka...
Ibunda,
Terima sungkem puteramu
hamba pamit, menjemput swarga...
Kranji, 5 November 2019
Asu Gunung
30 menit sebelum 6 Mei'23 berlalu...
Hutang rasa belum lagi lunas
Darah di dada membuncah
Teringat masa memakan usia
Angka berjumlah, nyawa makin bersudah
Di angkasa bintang- bintang Orion
berkerlip menutup tirai- tirai hari
dan bulan yang belum lagi purnama
berjaga di gerbang pergantian hari...
Esok akan kembali
membayar perlahan hutang rasaku
yang tentu tak 'kan pernah
sampai lunas...
Secangkir kopi dan sebatang rokok
tak lupa menyanyikan lagu panjang umur
fatamorgana atma yang makin kikis...
Tiada Whisky malam ini
tak ada pula Cap Orang Tua atau Kawa- Kawa
Tapi percayai
tetap kita punya tawa...
Kuhisap dalam- dalam rokok kecilku
ku tenggak sekuat nikmat kopiku
Menerawang dan semoga
tahun depan masih ada puisi baru tentang hari ini...
Bekasi, 6 Mei 2023
Asu Gunung
Batu- batu
berlubang di jalanan
bergumul di pinggiran alir cerita
dan lebih berbagia
daripada batu- batu yang disusun
ditanam lebih tinggi dari pohon- pohon...
Mungkin karena batu
fobia ketinggian...
Kranji, 26 Februari 2019
Asu Gunung
Ada sebaris warna lembayung
menyigar di mendung langit sore ini
menjadi jeda
menjadi jarak
Lalu ada juga kini
yang berdiri gagah
membelah
antara esok dan sejarah
Pada satu henti
kita akan bicara tentang esok
dan cita- cita
Pada titik yang lain
kita akan sama menghitung hari yang berlalu
kenangan
yang makin jauh; makin candu
Lantas sampai manakah kini
sang garis jeda???
Kranji, 31 Maret 2020
Asu Gunung
Kucing
dan
Tikus
Kucing butuh tikus
agar ia menjadi kucing
Tikus butuh kucing
agar ia tetap tikus
Kelas, 22 Oktober 2019
Asu Gunung
Bus malam berjalan cepat menembus gelapnya jalanan Solo-Jogja di malam berkabut itu. Bus malam yang hanya beri...